Sejarah Grand Inna Bali Beach Hotel, Dirintis Bung Karno dan Ditutup di Era Jokowi

Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Denpasar, Bali. Salah satu tempat yang terimbas rencana pengembangan kawasan wisata kesegaran itu adalah Grand Inna Bali Beach.

Untuk itu, seluruh unit hotel https://simalunguncityhotel.com/ yang berstatus BUMN ditutup dan operasionalnya dihentikan lebih kurang dua tahun sepanjang direnovasi. Para pekerja pun ditawari program pemutusan hubungan kerja (PHK).

Perusahaan menjanjikan para mantan karyawan sanggup lagi direkrut untuk bekerja di kawasan ini sekiranya proyek revitalisasi sudah selesai. Mereka menyebut akan lebih banyak lapangan pekerjaan tersedia sekiranya proyek selesai. Keputusan ini mengakhiri eksistensi hotel yang mempunyai histori cukup panjang ini.

Grand Inna Bali Beach Hotel terdapat di pinggir Pantai Sanur yang berpasir putih dan terkenal dengan pemandangan matahari terbitnya yang menawan. Jaraknya lebih kurang 20 menit berkendara dari Bandara Ngurah Rai.

Dilansir dari beragam sumber, Hotel Bali Beach adalah nama awal dari Grand Inna Bali Beach. Hotel ini merupakan yang tertinggi sekaligus salah satu hotel di Bali yang mempunyai 10 lantai, sebab dibangun sebelum keluarnya Surat Keputusan Gubernur Kdh. Tk. I Bali tanggal 22 November 1971 Nomor 13/Perbang. 1614/II/a/1971 perihal ketentuan tinggi bangunan di Bali yang tidak boleh melebihi pohon kelapa atau lebih dari 15 meter.

Grand Inna memiliki pengalaman lebih dari 45 tahun dalam menambahkan pelayanan yang ramah dan profesional bagi mereka yang dambakan menghabiskan liburan di Bali. Hotel ini tidak saja tawarkan kamar yang luas namun juga fasilitas yang lengkap dan beragam kegiatan yang sanggup Anda nikmati sambil mengagumi keindaha Pantai Sanur yang menawan.

Hotel Bintang 5 Pertama di Bali

Hotel bintang lima ini mempunyai tempat yang cukup luas kurang lebih 42 hektare. Selain bangunan hotel bertingkat, terkandung juga sebagian resor atau cottage di anggota selatan

Hotel Bali Beach adalah inisiatif dari Bung Karno selaku Presiden RI saat itu. Hotel ini dengan empat hotel lainnya yakni Hotel Indonesia (Jakarta), Tonichi Hotel Ambarrukmo (Yogyakarta), Tonichi Samudra Beach Hotel (Jawa Barat), dan Tonichi Gedung Wisma Nusantara (Jakarta), dibangun menggunakan dana pampasan perang dari Jepang. Pembangunan hotel-hotel berikut dibangun oleh perusahaan konstruksi dari Jepang.

Hotel ini jadi dibangun terhadap 1963, ditunaikan sepanjang kurang lebih tiga tahun. Pada 1966, hotel ini selesai dibangun dan jadi beroperasi terima kunjungan wisatawan. Pada 1 November 1966, hotel ini diresmikan oleh Menteri Utama Ekonomi dan Keuangan RI saat itu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Hotel Bali Beach jadi hotel bintang lima pertama di Bali.

Namun, Bung Karno sebagai perintis hotel ini tidak turut dalam sistem peresmiannya. Beliau lebih-lebih sampai akhir hayatnya tidak pernah menginap di hotel ini. Hal ini sebab Bung Karno saat itu jadi tahanan politik di Wisma Yaso yang berada di Jalan Gatot Subroto nomor 14, Jakarta.

Pada 20 Januari 1993, Grand Inna Beach Bali mengalami kebakaran hebat. Kebakaran terjadi di bangunan tower yang terjadi kurang lebih sepanjang tiga hari, asap hitam membubung tinggi menutupi tempat Sanur.

Direnovasi Besar-besaran

Saat momen kebakaran hebat terhadap 1993, secara ajaib terkandung sebuah kamar yang luput dari kebakaran yang menghanguskan seluruh bangunan tower hotel ini. Kamar berikut adalah kamar 327. Interior kamar ini tetap utuh di mana sampai kini dibiarkan senantiasa seperti sebelumnya.

Kebakaran ini menghanguskan hampir seluruh bangunan yang mengakibatkan hotel saat tidak beroperasi. Setelah kebakaran ini, hotel direnovasi besar-besaran, terutama untuk wujud lobi yang dibikin jadi lebih besar dan mewah dan juga interior ruangan dan kamar yang dibikin mewah.

Pada 4 Oktober 1993, proyek renovasi rampung. Hal ini ditandai dengan pemasangan patung Raja Pala karya Nyoman Nuarta di lobi hotel. Patung ini jadi ikon hotel ini yang akan menyambut para tamu yang menginap di hotel yang sempat mengalami sebagian kali perubahan nama ini.

Hotel ini mengalami kebakaran lagi terhadap Minggu, 1 Maret 2020. Sekitar pukul 18.00 WITA, terjadi kebakaran di anggota atap lantai 10. Api sukses dipadamkan oleh karyawan hotel dengan menggunakan alat pemadam ringan.

Berselang sejam kemudian, terjadi kebakaran di area laundry hotel tersebut. Karena terjadi kebakaran di dua lokasi, pihak hotel menghendaki pemberian petugas pemadam kebakaran dari BPBD Denpasar. Api sukses dipadamkan dalam saat singkat.

Kebakaran Lagi

Belum sebulan, kebakaran lagi terjadi di lantai 10 hotel tertua di Bali ini terhadap Minggu, 29 Maret 2020. Tim pemadam kebakaran dari BPBD Kota Denpasar dibantu dua unit mobil dari Kabupaten Badung sukses memadamkan api kurang lebih sepanjang sejam.

Kebakaran ketiga terjadi terhadap Rabu, 11 Agustus 2021. Kali ini terjadi kebakaran di area makan karyawan di pagi hari terhadap pukul 09.30 WITA. Api bersumber dari AC portabel yang tersedia di ruangan tersebut. Kebakaran sanggup diatasi dan hotel lagi beroperasi lagi sampai ditutup di pertengahan tahun ini.

Hotel Bali Beach atau Grand Inna Bali Beach adalah hotel yang jadi tonggak histori pertumbuhan pariwisata di Bali, terutama di tempat Sanur. Setelah hotel ini ditutup, 245 karyawan atau lebih kurang duapertiga karyawan Grand Inna Bali Beach ikuti program yang di tawarkan perusahaan, yakni menambahkan “percepatan pembayaran upah berkelipatan” delapan, enam, dan empat bulan dari upah pokok.

Selain itu, disajikan pelatihan kewirausahaan untuk menopang karyawan sekiranya hendak mengembangkan kegiatan usaha. Hal berikut diberikan perusahaan di samping hak yang di terima karyawan cocok ketentuan perundang-undangan. Sebagai upaya menopang karyawan untuk kemungkinan meniti karir di tempat lain, perusahaan juga menambahkan surat referensi bagi mereka yang memerlukan.

Leave a comment