Menlu Antony Blinken Bantah Keterlibatan AS dalam Serangan Israel Kepada Iran

Washington – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan pada Jumat (19/4/2024) bahwa Amerika Serikat tidak terlibat dalam serangan udara dini hari Israel kepada Iran dan menolak untuk mengonfirmasi laporan bahwa Washington telah diberitahu soal rencana Israel sesaat sebelum serangan itu dilakukan.

“(Mengenai) laporan yang Anda lihat, aku tidak akan membahasnya kecuali mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak terlibat dalam operasi ofensif apa malahan,” katanya dalam konferensi pers sesudah pertemuan para menteri luar negeri Golongan Tujuh (G7) di Pulau Capri, Italia.

Ia menyebut G7 konsentrasi untuk menghindari perang yang lebih luas di wilayah.

“Anda memperhatikan Israel mendapatkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi konsentrasi kami, tentu saja, merupakan slot gacor depo mempertimbangkan bahwa Israel dapat mempertahankan diri secara tepat sasaran, tetapi juga mengurangi ketegangan dan menghindari konflik,” kata Blinken, seperti dikabarkan VOA Indonesia, Pekan (21/4).

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani, yang memimpin pertemuan G7, mengatakan AS telah memberi tahu para mitra G7 bahwa Washington mendapatkan berita “menit terakhir” mengenai serangan Israel.

Dalam komunike bersama G7, Blinken dan menteri luar negeri lainnya mengumumkan rencana sanksi baru kepada Iran atas serangannya kepada Israel dan mendesak deeskalasi.

Teheran tampaknya mengindahkan saran tersebut untuk ketika ini.

Serangan Israel Kepada Iran

Serangan Israel tampaknya merupakan pembalasan atas ratusan drone dan rudal Iran yang diluncurkan ke Israel pada 13 April lalu.

Beberapa besar dicegat dengan bantuan Amerika Serikat dan sekutu regional, termasuk Yordania dan Arab Saudi, sehingga tidak memunculkan korban jiwa dan cuma memunculkan sedikit kerusakan.

Tetapi ini mengindikasikan bahwa Iran mungkin telah “mengkalibrasi serangan tersebut” untuk membatasi jumlah korban atau mengirimkan pemberitahuan lebih-lebih dulu via telegram. hal ini dibantah oleh Gedung Putih.

Leave a comment