Glaukoma adalah Penyebab Disabilitas Netra Tertinggi Kedua, Dokter: Dampaknya Lebih Fatal dari Katarak

Jakarta Guna meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan semua pihak soal bahaya glaukoma, maka dibuat peringatan Pekan Glaukoma Sedunia setiap minggu ke-2 Bulan Maret.

Dalam peringatan ini, digaungkan kembali pentingnya upaya preventif, kuratif hingga rehabilitatif penyakit glaukoma.

Tema Pekan Glaukoma Sedunia 2024 kali ini adalah “Uniting for a Glaucoma-Free World” atau Bersatu untuk Dunia Bebas Glaukoma.

Menurut dokter spesialis mata, Widya Artini Wiyogo, glaukoma adalah kondisi neuropati optik progresif akibat peningkatan tekanan di dalam bola mata yang dapat merusak saraf optik dan berdampak pada penurunan fungsi penglihatan.

Tak hanya menurunkan fungsi penglihatan, glaukoma mahjong slot yang tak ditangani juga dapat berujung pada disabilitas netra.

Kondisi ini dapat dialami oleh usia berapa pun, tapi seiring peningkatan faktor risiko, kondisi ini banyak dialami oleh kalangan usia 40 tahun ke atas.

Hal ini menjadikan glaukoma sebagai penyebab kebutaan tertinggi kedua setelah katarak.

“Nyaris tanpa gejala, glaukoma berpotensi memberikan dampak yang lebih fatal dibanding katarak karena glaukoma tidak dapat direhabilitasi, namun bisa dicegah dampak fatalnya yaitu berupa kebutaan permanen,” kata Head of Glaucoma Service, JEC Group itu dalam keterangan pers, dikutip Minggu (24/3/2024).

Di negara berkembang, lanjutnya, 90 persen kasus glaukoma tidak terdeteksi.

Hal ini diperparah dengan fakta bahwa sekitar satu milyar orang di dunia tidak memiliki akses terhadap kesehatan mata karena distribusi yang tidak merata.

Leave a comment