Kencan Buta dengan Sejarah: Menguak Rahasia McGillin’s Olde Ale House

Kencan Buta dengan Sejarah: Menguak Rahasia McGillin’s Olde Ale House


Ketika Bir Lebih Tua dari Gedung Pemerintahan

Di tengah hiruk pikuk kota Philadelphia, tersembunyi sebuah gang sempit yang menuju ke tempat yang bukan sekadar bar, melainkan museum minum bir: McGillin’s Olde Ale House. Jika Anda mengira History itu membosankan, Anda salah besar! McGillin’s ini sudah buka sejak tahun 1860, tahun yang sama ketika Abraham Lincoln terpilih jadi presiden. Coba pikirkan, bar ini sudah menyajikan bir saat lonceng Liberty Bell baru saja retak dan jauh sebelum fondasi City Hall diletakkan. Ini bukan “Olde” lagi, ini sudah “Purba”!

Sungguh luar biasa. Konon katanya, banyak tentara dari Perang Saudara pulang dan langsung menyerbu tempat ini, bukan untuk bertemu keluarga, tapi untuk meneguk https://www.bauhiniarestaurant.com/ bir dingin dari Pa McGillin. Prioritas! Tentu saja, kita tidak punya bukti Lincoln pernah minum di sini, tapi kita juga tidak punya bukti dia tidak pernah. Mungkin saja Lincoln menyamar, memakai topi palsu, dan mencoba kabur dari kejaran wartawan sambil menyeruput ale sambil berbisik, “Tolong, rahasiakan dari Mary Todd, ya.”


Ma McGillin: Ratu Bootleg dan Penguasa Daftar Hitam

Kisah History McGillin’s tidak akan lengkap tanpa ratunya: Catherine “Ma” McGillin. Setelah suaminya, Pa McGillin, meninggal pada tahun 1901, Ma mengambil alih bar dan membuktikan bahwa wanita bisa mengelola pub lebih baik daripada kebanyakan pria. Apalagi, dia membesarkan 13 anaknya di lantai atas bar itu—bayangkan aroma bir dan oyster menjadi pengharum ruangan alami rumah mereka!

Masa paling heroik Ma McGillin adalah saat Prohibition (larangan alkohol) diberlakukan di tahun 1920. Saat bar lain menyerah atau diam-diam beroperasi dengan lampu remang-remang, Ma McGillin punya ide cemerlang: mengubah lantai dasar menjadi toko makanan dan es krim! Tapi, hei, jangan salah. Ada “ruang teh” di lantai dua. Nah, “teh” yang dimaksud di sini tentu saja bukan teh Earl Grey atau chamomile biasa. Itu adalah kode etik elegan untuk minuman keras bootleg. Ma McGillin bukan hanya selamat dari larangan, dia malah menyewakan koki dan bertahan hidup dengan gaya. Dia adalah definisi sejati dari “Anda tidak bisa mengalahkan orang Irlandia dalam hal minum.”

Tahukah Anda, Ma McGillin punya daftar hitam? Ya, sebuah daftar nama-nama pembuat onar yang dilarang masuk. Yang kocak? Daftar itu diyakini berisi nama-nama warga Philadelphia paling terkemuka. Sepertinya minum bir di McGillin’s itu seperti ritual pengakuan dosa—semua orang datang, tapi tidak semua orang bisa masuk kembali jika sudah membuat ulah.


Harta Karun di Dinding dan Kekuatan Jual Beli Keluarga

Jika Anda datang ke McGillin’s Hari Ini, Anda akan disambut oleh dinding yang penuh sesak. Ini bukan sekadar dekorasi, ini adalah museum History visual. Di sana tergantung semua lisensi minuman keras mereka sejak tahun 1871—kecuali lisensi di masa Prohibition, tentu saja, karena saat itu mereka menjual “es krim.” Anda juga akan melihat koleksi papan nama toko-toko ikonik Philadelphia yang sudah tutup, seperti Woolworth’s dan Wanamaker’s. McGillin’s itu seperti Restoran yang mengoleksi jiwa-jiwa bisnis yang gagal. “Mereka tutup? Papan namanya buat kami saja, biar tahu siapa yang bertahan paling lama!”

Setelah dikelola selama tiga generasi oleh keluarga McGillin, bar ini dijual pada tahun 1958 kepada dua bersaudara dengan ejaan nama belakang yang berbeda (Spaniak dan Shepaniak—sungguh, mereka tidak bisa kompak), dan sekarang, dikelola oleh generasi ketiga dari keluarga yang baru.

History mereka mengajarkan kita satu hal: di dunia yang serba berubah, tempat ini membuktikan bahwa persahabatan, tawa, dan tentu saja, ale yang bagus, adalah hal-hal yang abadi. Jadi, kunjungi McGillin’s, nikmati bir yang usianya lebih tua dari kakek Anda, dan biarkan diri Anda menjadi bagian dari History gila mereka! Jangan lupa, kalau ada bel berbunyi, itu bisa jadi karena ada tip bagus, atau ada penyanyi karaoke yang di-gong!

Leave a comment