Kemenkop UKM Genjot Ekspor Mebel dan Kerajinan

Kemenkop UKM Genjot Ekspor Mebel dan Kerajinan

Kementerian Koperasi Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) bersama Himpunan Industri Furniture dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menyetujui beberapa upaya untuk memacu export furniture dan kerajinan jadi 2x lipat.

“Kami sangat memberikan dukungan kemauan pemerintahan melipatduakan nilai export mebel dan kerajinan, karena kesempatan terrainathaywood.com mengarah itu lebar terbuka tetapi harus ada usaha upaya untuk mencapainnya,” tutur Ketua Umum HIMKI Soenoto dalam info resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (6/2/2020).

Soenoto menerangkan HIMKI sudah menulis nilai export barang furniture dan kerajinan di tahun 2019 capai 2,5 miliar dollar AS dan menarget sejumlah 5 miliar dollar AS pada 2020.

Dalam pertemuannya yang sudah dilakukan Kemenkop UKM Teten Masduki dia menjelaskan ada 10 referensi yang disarankan HIMKI supaya export mebel dan kerajinan ini dapat naik 2x lipat.

Pertama ialah kecukupan suplai bahan baku terutama rotan dan kayu sebagai agunan tersedianya suplai ke industri barang selesai.

Karena itu HIMKI memberikan dukungan gagasan pemerintahan agar semakin aktifkan Tubuh Penyangga Rotan dan Kayu yang sebetulnya telah ada.

“Kita sudah mengajukan usul peraturan kewajiban menanam kayu perkakas untuk HPH, masalah peraturan SVLK (mekanisme klarifikasi validitas kayu) sudah disarankan berlaku di hilir saja. Jika saat ini kan di hulu diharuskan,” kata Soenoto.

Ke-2 , kontribusi atau bantuan peremajaan alat dan tehnologi produksi supaya bisa menyokong akselerasi dan efektivitas proses produksi.

Ke-3 , inovasi dan peningkatan desain (desain center) dan pelindungan desain lewat HAKI (Hak Atas Kekayaan Cendekiawan).

Ke-4, peraturan suku bunga utang yang lumrah hingga dapat menjadi satu diantara dasar untuk memiliki daya saing.

“Suku bunga perbankan yang sampai ke kita masih 12,6 %, lebih besar dibandingkan kompetitor kita seperti Vietnam yang 8,7 % atau China yang hanya 5,6 %,” terangnya.

Ke-5, penegakan hukum atas illegal logging yang memganggu kestabilan suplai bahan baku. Ke enam, pengurangan biaya pajak.

Ke-7 , peningkatan cluster kekinian yang terpadu khususnya di Jawa Barat, Jawa tengah dan Jawa Timur sebagai pusat industri furniture dan kerajinan.

Ke-8, peraturan dan mekanisme penggajian lebih berkeadilan hingga memberikan dukungan kelangsungan industri mebel dan kerajinan.

Ke-9, pendidikan dan training kenaikan kapabilitas SDM. Paling akhir, promo dan marketing dan penetratif pasar sebagai usaha memperkenalkan produk dan tingkatkan citra produk Indonesia.

“Tahun ini kami akan melangsungkan pameran di tujuh negara di Eropa, Timur tengah dan Asia,” terang Soenoto.

Di Eropa faksinya akan menggamit instansi distributor furnutur Eropa yang terpusat di Brussel Belgia dan beranggotakan 100.000 distributor khusus mebel dan kerajinan.

Sementara itu Deputi Sektor Produksi dan Marketing Veronica br Simanungkalit menambakan, Kemenkop dan UKM memberikan dukungan beberapa upaya yang sudah dilakukan HIMKI.

Juga faksinya akan mempersiapkan peraturan supaya sasaran export furniture dan kerajinan ini dapat naik 2x lipat.

Selainnya bambu, Kemenkop dan UKM akan menggerakkan furniture dan kerajinan dengan bahan non kayu, seperti eceng gondok dan beberapa tanaman peredu lainnnya yang dapat menjadi beberapa produk unik dan berharga tinggi.

Leave a comment