Jadi, Ini Gejala Virus Corona pada Manusia: Darurat Kesehatan Global
Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya menetapkan nama resmi untuk virus corona (CoV) ini, COVID-19, setelah https://kkppanjangbdl.com/ mendeklarasikan wabah tersebut sebagai darurat kesehatan global. Setelah kasus pertama penularan dari manusia ke manusia ditemukan di luar China, keputusan untuk mengeluarkan alarm darurat kesehatan global dibuat.
WHO mengatakan bahwa COVID-19 berasal dari kata “Co”, yang berarti corona, “vi”, yang berarti virus, dan “D”, yang berarti penyakit. Tahun 2019 adalah tahun di mana wabah ini muncul.
WHO mengumumkan status gawat darurat karena wabah coronavirus ini sangat mengerikan dan mengancam kesehatan masyarakat di banyak negara karena menyebar secara global.
Akibatnya, penanganan penyakit ini membutuhkan tanggap dan koordinasi global. Untuk meningkatkan kewaspadaan, gejala harus diketahui.
Gejala virus COVID-19
Virus corona menyebabkan pneumonia. Penderita mengalami batuk, demam, dan masalah bernapas, dan dalam kasus yang lebih parah, kegagalan organ dapat terjadi.
Karena ini adalah virus pneumonia, antibiotik tidak berguna. Obat antivirus yang digunakan untuk melawan flu pun tidak mampu melawan virus ini.
Gejala yang mungkin menunjukkan virus corona adalah sebagai berikut:
Menangis
Batak
Sesak dada
Hidung berair
Serangan kepala
Masa inkubasi virus corona belum diketahui; beberapa sumber mengatakan dapat berlangsung antara sepuluh hingga dua belas hari.
Selain itu, individu yang terinfeksi virus corona juga dapat tidak menunjukkan gejala virus corona apa pun. Dengan kata lain, meskipun mereka memiliki virus dalam sistem mereka, mereka mungkin tidak menunjukkan gejala-gejala yang disebutkan di atas.
Pemulihan juga sangat bergantung pada sistem kekebalan tubuh pasien, karena banyak pasien yang meninggal telah mengalami kondisi kesehatan yang lebih buruk sebelumnya.
Di Jenewa, ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, “Jadi, kita harus melakukan semampunya hari ini menggunakan senjata yang tersedia.” WHO mengatakan bahwa vaksin baru akan tersedia dalam 18 bulan ke depan.
Bagaimana Diagnosis Infeksi Coronavirus Dilakukan?
Penyedia layanan kesehatan membuat diagnosis infeksi coronavirus berdasarkan gejala dan tes laboratorium. Dalam beberapa kasus, riwayat perjalanan pasien juga diperlukan.
Penyakit Pernapasan yang Bentuknya Mirip dengan Virus Corona
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
Disebabkan oleh virus corona, SARS juga sempat menyebar di Tiongkok pada tahun 2002 silam.
Virus SARS awalnya berasal dari kelelawar dan kemudian menular ke musang dan akhirnya menjangkit manusia. Gejala yang ditimbulkannya sangat mirip.
Jumlah kasus coronavirus telah melampaui SARS.
MERS (Middle East Respiratory Syndrome)
MERS, juga disebut sebagai “saudara” coronavirus COVID-19, memiliki gejala yang hampir sama dengan pasien MERS yang mewabah di seluruh Timur Tengah pada 2012 lalu.
Rasa sakit di tenggorokan
Sebelumnya, ada pasien coronavirus yang diduga terkena virus corona; namun, setelah pemeriksaan mendalam, pasien tersebut hanya mengalami radang tenggorokan.
Gejala batuk corona biasanya mirip dengan radang tenggorokan. Yang perlu diingat adalah bahwa jika Anda baru saja berkunjung ke negara di mana virus ini tersebar luas, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter.
Selain itu, jika batuk dan radang tenggorokan tidak sembuh.
Bronkitis kronis
Infeksi virus corona memiliki gejala yang mirip dengan bronkitis, seperti batuk, gangguan napas, dan demam. Namun, sakit yang disebabkan oleh coronavirus COVID-19 menyebabkan batuk kering.
Namun, produksi lendir yang berlebihan di laring dan faring pasien adalah tanda bronkitis.