Buat Situasi kelas yang Menarik, Mengajarkan Jangan 1/2 Hati
Jadi seorang guru ialah sesuatu tugas yang penuh kehormatan, karena dipercayai oleh warga, dipercayai oleh Pak presiden dan diberi berkah oleh Tuhan untuk medidik dan mencerdaskan putra-putri bangsa, Amin. belakangan ini juga kelihatannya fakultas keguruan dan ilmu pendidikan lagi banyak disukai khususnya pada jurusan PGSD, dapat kelihatan dari sejumlah kampus swasta yang mulai buka jurusan baru yakni PGSD. entahlah apa yang medasari beberapa pecinta jurusan ini menjadi seorang guru, karena mungkin kesempatan kerja sesudah lulus kuliah sangat menjajanjikan, juga bisa karena telah jadi harapan semenjak kecil atau karena argumen lain.
Kelihatan sekilas jika jadi guru cuma tugas yang sekadar masuk ke dalam kelas selanjutnya menerangkan apa yang telah di terangkan pada buku pelajaran ke setiap siswa dan memberikan nilai. tetapi pada realitanya jadi seorang guru memiliki rintangan tertentu saat melakukannya. banyak yang katakan “Bagaimana ingin tahu sama visit here pelajarannya jika sama gurunya saja tidak sukai” nach inilah sebagai rintangan untuk seorang guru. Semua siswa pada sebuah kelas tentu memiliki watak yang berbeda, ada yang gampang menyenangi guru, ada yang susah untuk terima pengutaraan guru hingga tidak gampang untuk sukai pada guru itu atau ada pula siswa yang telah dari sananya saat bodo dengan guru mereka. semua terjadi bukan tanpa argumen, karena style mengajarkan seorang guru memengaruhi berapa besar pelajaran yang dikatakan olehnya bisa diterima oleh siswa-murid didikannya
Saya dapat pahami terkadang ada titik terjenuh pada orang guru saat menyaksikan siswa didikannya tidak bisa sama seperti yang mereka harap. aku juga bukan siswa yang selalu kerjakan masalah yang diperintah dengan seorang guru saat sedang ada kepentingan tiba-tiba sesaat dan tidak dapat mengajarkan apalagi masalah nya sulit dimengerti, saya lebih sukai luntang lantung mengejek teman ku yang belajar dalam kelas samping melalui jendela.
sebelumnya pernah seringkali dengar curhatan hati seorang guru mengenai lelahnya menyaksikan kondisi kelas dan siswa-murid yang amburadul tidak karuan, ucapnya “Ngapain kerja keras ngajarin anak seseorang, mending ngajarin anak sendiri”. Benar ada betulnya perkataan itu, tetapi tidak berarti semua siswa pada sebuah kelas tidak dapat ditata. sepanjang di sekolah saya selalu memerhatikan style mengajarkan beberapa guru ku, dan salah satunya memang sukses membuat situasi kelas yang memikat hingga pelajaran yang dikatakan olehnya gampang dimengerti. lebih kurang mereka memakai langkah semacam ini,
Ketika semua siswa harus terpusat ke pelajaran, tidak ada kelirunya seorang guru menyisipkan sejumlah gurauan pada waktu mengajarkan. Situasi kelas akan berasa semakin nyaman dan tidak tegang karena sang guru sanggup membuat tawa yang membuat beberapa siswa merasa lebih rileks namun masih tetap terpusat pada pelajaran. Semua siswa dari yang gampang ditata sampai yang sulit ditata pasti sukai dengan style mengajarkan sang guru yang humoris, apalagi jika ada siswa yang suka bergurau wah sudah nih pas. Sebelumnya pernah saat situasi kelas tegang dengan rumus-rumus tidak karuan guru ku bergurau semacam ini “Kalian harus belajar yang rajin jangan ingin kalah dari anak pengemis di muka gerbang sekolah, saat ini anak nya dapat di kampus negeri loh”, langsung situasi kelas jadi ramai terpesona tidak menduga anak pengemis dapat kuliah disitu, tetapi mendadak guru ku langsung nyeletuk “ia ngemis disitu” waah perangkap batman nih seisi kelas juga ketawa lepas. itu cuma bergurau loh tidak ada tujuan mengejek yaa.