Apartemen: Hunian Tinggi, Harapan Tinggi, Cicilan Lebih Tinggi

Apartemen: Hunian Tinggi, Harapan Tinggi, Cicilan Lebih Tinggi

🏢 Kalau kamu pernah tinggal di apartemen, kamu pasti tahu rasanya hidup berdampingan dengan tetangga yang suka karaoke jam 11 malam dan aroma masakan yang bisa menembus dinding. Tapi di balik segala drama itu, apartemen tetap jadi pilihan hunian favorit, terutama buat kamu yang ingin hidup praktis, estetik, dan dekat dengan minimarket 24 jam.

Terminologi yang Bikin Bingung Tapi Sok Pintar

Mari kita mulai dengan terminology alias istilah-istilah yang sering bikin kita merasa seperti sedang baca manual mesin cuci. Kata “apartemen” sendiri berasal dari bahasa Prancis “appartement” yang artinya ruang terpisah. Tapi jangan bayangkan ruang terpisah dari kenyataan, ya.

Ada juga istilah seperti “studio” (bukan tempat rekaman), “loft” (bukan tempat tidur tingkat), dan “penthouse” (tempat tinggal orang kaya yang punya pemandangan langit dan harga yang bikin kita langsung tutup browser). Jadi, kalau kamu bilang tinggal di studio, jangan heran kalau orang mengira kamu musisi indie.

Jenis Apartemen Berdasarkan Status Kepemilikan

Nah, kalau kita bicara by housing tenure, apartemen bisa dibagi berdasarkan status kepemilikan. Ada yang dimiliki pribadi (biasanya hasil kerja keras dan cicilan 20 tahun), ada yang disewa (biasanya hasil nego dengan pemilik yang suka tiba-tiba naikkan harga), dan ada juga yang semi-milik—alias masih dalam proses cicilan tapi sudah merasa seperti pemilik sah.

Apartemen sewa biasanya punya aturan ketat: nggak boleh pelihara hewan, nggak boleh cat dinding, dan nggak boleh bawa mantan masuk. Sementara apartemen milik pribadi? Bebas! Mau pasang wallpaper bergambar dinosaurus atau punya koleksi tanaman hias sebanyak kebun raya, silakan.

Ukuran Bangunan: Dari Mini Sampai Megah

Kalau kita bahas by size of the building, apartemen punya variasi yang bikin kamu bingung mau pilih yang mana. Ada apartemen kecil yang cuma muat satu kasur dan satu harapan hidup, ada juga gedung tinggi dengan ratusan unit yang punya fasilitas lengkap—kolam renang, gym, bahkan ruang meditasi (buat kamu yang stres lihat tagihan listrik).

Apartemen kecil biasanya cocok buat kamu yang hidup minimalis atau belum bisa beli rak buku. Sementara apartemen besar cocok buat kamu yang suka pamer di Instagram dengan caption “home sweet home” padahal baru pindah dua hari.

Kesimpulan yang Tidak Terlalu Bijak Tapi Menghibur

Jadi, apartemen bukan cuma soal tempat tinggal, tapi juga gaya hidup. Mau yang kecil tapi cozy, atau yang besar tapi penuh https://ajijava.com/ aturan, semua punya kelebihan dan kekurangannya. Yang penting, kamu tahu apa yang kamu butuhkan—dan tahu cara bayar cicilannya tepat waktu.

Ingat, apartemen boleh tinggi, tapi jangan sampai ekspektasi kamu lebih tinggi dari plafon. Karena pada akhirnya, rumah terbaik adalah yang bisa bikin kamu tidur nyenyak, walau tetangga sebelah lagi karaoke lagu dangdut remix.

Leave a comment